Elemen Karang Taruna di Jawa Tengah diimbau turut berupaya untuk membantu langkah-langkah pemerintah dalam mengantisipasi dan penanganan bencana. Sebagai garda terdepan yang dekat dengan masyarakat, kumpulan karang taruna harus lebih aktif memonitor kemungkinan bencana yang bakal terjadi bahkan upaya pencegahan sebelum sesuatunya berdampak buruk bagi lingkungan sekitarnya.
“Karang taruna juga harus ngawasi bareng-bareng kondisi di lingkungannya seperti penambangan pasir misalnya. Jangan sampai malah ikut-ikutan merusak, cari nafkah silakan tapi kalau ngrusak ya stop. Lihat saja bupatine meneng wae, kalau nggak mampu ya jangan jadi bupati.”‘ tegas Bibit saat pembukaan kegiatan Peningkatan dan Pemberdayaan Masyarakat dalam penanggulangan dan pengurangan risiko bencana oleh BPBD dan Karang Taruna Jateng di Gedung Bappeda Jalan Pahlawan Semarang, Selasa (27/2).
Hadir dalam acara ini Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng Sarwa Pramana dan Ketua Karang Taruna Jateng Slamet Efendi. Kegiatan tersebut diikuti oleh 900 orang anggota Karang Taruna yang terbagi dalam tiga angkatan masing-masing 300 peserta.
Menurut Bibit, pencegahan bencana jauh lebih bermanfaat daripada penanggulangan, sebab yang terakhir ini sangat berisiko baik antara yang dibantu maupun mereka yang membantu.Bencana banjir, tanah longsor misalnya juga dipicu oleh maraknya alih fungsi lahan menjadi areal perumahan atau pertanian tanpa melakukan upaya penghijauan kembali.
”Penanaman kembali itu penting, jangan semuanya ditebang harus dipilah-pilah agar bencana tidak terus datang dan menimbulkan korban jiwa serta harta benda. Jangan hanya apel-apel bencana saja habis itu langsung bubar jalan, itu namanya pembohongan,” ujarnya.
“Karang taruna juga harus ngawasi bareng-bareng kondisi di lingkungannya seperti penambangan pasir misalnya. Jangan sampai malah ikut-ikutan merusak, cari nafkah silakan tapi kalau ngrusak ya stop. Lihat saja bupatine meneng wae, kalau nggak mampu ya jangan jadi bupati.”‘ tegas Bibit saat pembukaan kegiatan Peningkatan dan Pemberdayaan Masyarakat dalam penanggulangan dan pengurangan risiko bencana oleh BPBD dan Karang Taruna Jateng di Gedung Bappeda Jalan Pahlawan Semarang, Selasa (27/2).
Hadir dalam acara ini Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng Sarwa Pramana dan Ketua Karang Taruna Jateng Slamet Efendi. Kegiatan tersebut diikuti oleh 900 orang anggota Karang Taruna yang terbagi dalam tiga angkatan masing-masing 300 peserta.
Menurut Bibit, pencegahan bencana jauh lebih bermanfaat daripada penanggulangan, sebab yang terakhir ini sangat berisiko baik antara yang dibantu maupun mereka yang membantu.Bencana banjir, tanah longsor misalnya juga dipicu oleh maraknya alih fungsi lahan menjadi areal perumahan atau pertanian tanpa melakukan upaya penghijauan kembali.
”Penanaman kembali itu penting, jangan semuanya ditebang harus dipilah-pilah agar bencana tidak terus datang dan menimbulkan korban jiwa serta harta benda. Jangan hanya apel-apel bencana saja habis itu langsung bubar jalan, itu namanya pembohongan,” ujarnya.
Sumber: http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2012/02/27/110799/Karang-Taruna-Jadi-Pelopor-Pencegahan-Bencana
0 komentar:
Posting Komentar